Wednesday, September 19, 2007

Sulawesi Hanging-parrot



Kalo yang ini menurut saya sih Serindit Sulawesi (Loriculus stigmatus), coba liat bercak tenggorokan yang berwarna merah, tunggirnya juga merah tua. Ada tanda merah pada tepi sayap depan dengan paruh berwarna hitam. nah kebetulan yang terfoto oleh kamera saya ini kayaknya yang jantan, dahi dan mahkotanya berwarna merah, irisnya berwarna kuning pucat.
Merupakan burung Endemik di subkawasan Sulawesi, umum menghuni hutan primer dan sekunder, serta kadang terlihat di lahan budidaya. dari permukaan laut sampai ketinggian 1640 m dpl (di Sulawesi Selatan).

Blue-tailed Bee-eater



Menurut saya sih burung ini adalah Kirik-kirik Laut (Merops philippinus), coba liat bagian tenggorokannya tidak ada garis hitam disitu, ekornya biru, perpanjangan ekor lebih lebar dan berujung runcing bila dibandingkan saudaranya kirik-kirik australia.
Burung ini terlihat hampir disemua habitat di daerah Sulawesi Selatan, di padang rumput, lahan budidaya terbuka, sawah, rawa-rawa. Terlihat dari permukaan laut sampai ketinggian 1100 m dpl (kalo menurut Brian J. Coates dan David Bishop, 1997), tapi kemarin saya melihat burung ini di Gunung Lompobattang pada ketinggian 1600 m dpl.

Kesederhanaan pagi


Pagi yang masih berembun itu membawanya untuk segera beranjak bersama temannya yang sangat setia, yang selalu menemaninya, baik susah maupun senang.......
Kawan....kau memang hebat......

Ashy Woodpecker



Pelatuk-kelabu Sulawesi atau Mulleripicus fulvus, merupakan burung Endemik kawasan Sulawesi, memiliki dua subjenis yaitu fulvus dan wallacei.
Burung yang menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi dan habitat yang rusak. Kadang-kadang terlihat juga di lahan budidaya , perkebunan kelapa, dan hutan mangrove. Cukup umum dari permukaan laut sampai dengan ketinggian 2200 m dpl.
Foto yang didapat dari daerah TWA Gua Pattunuang ini merupakan sub jenis fulvus, dengan hanya burung yang jantan saja yang memiliki mahkota depan berwarna merah.

Ashy Woodpecker